Belajar Sabar dan Ikhlas dari Pohon Mangga
Oleh : Gunawan Alfarizi
Kita tentu sering belajar tentang bagaimana harus bersabar dan
ikhlas di setiap peran dan hasil, dan sering kali kita melihat dengan
kacamata kita tentang bagaimana pentingnya belajar untuk sabar dan
ikhlas dari sosok seorang insan. Setiap insan memiliki caranya sendiri
dalam mengimplementasikan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan di dalam
kehidupannya sehari hari. Kali ini saya ingin mengajak untuk bersama
belajar tentang makna kesabaran dan keikhlasan dari Makhluk Ciptaan
Allah SWT yang sering kita temui di lingkungan kita, yaitu belajar
sabar dan ikhlas dari pohon mangga.
Tak hanya buah yang bisa kita petik, tetapi hikmah pun bisa kita
petik seperti buah mangga. Pohon mangga tak hanya bisa kita jumpai di
rumah rumah warga, tetapi kita juga bisa menemukannya di pinggir
jalanan. Ketika pohon ini tumbuh dan belum berbuah tentu tak banyak
orang yang memperhatikannya, bahkan orang yang lewat di depannya pun
akan acuh tak acuh.
Butuh proses yang lama untuk bisa menghasilkan buah mangga yang
manis dan lezat, dan pohon mangga harus bersabar menahan terik cuaca
yang panas dan juga hujan yang mengguyur. Namun pohon mangga tak pernah
mengeluh karena baginya terik panas dan hujan adalah sebuah fase yang
harus ia jalankan agar ia tumbuh kuat dan bisa menghasilkan buah mangga
yang manis.
Ketika buah mangga mulai ranum dan matang ditangkai pohon, maka saat
itu juga orang orang mulai memperhatikan sang pohon mangga ini. Tentu
banyak orang yang tergiyur untuk bisa menikmati mangga yang manis ini.
Banyak cara yang dilakukan oleh setiap orang untuk bisa mendapatkan
buah mangga yang manis ini, dengan sebuah galah, dengan memanjatnya,
atau bahkan dengan melemparinya dengan batu yang besar. Lantas apakah
yang diberikan oleh pohon mangga ini, tentu bukanlah sebuah balasan
lemparan batu yang di berikan, tetapi sang pohon mangga ini membalasnya
dengan ikhlas memberikan mangga yang manis dan lezat.
Sungguh Allah menciptakan sesuatu pasti ada makna tersirat di dalamnya, sebagaimana firmannya:
”Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dengan bermain-main (sia-sia). Kami tidak menciptakan keduanya
melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui .” (QS
Ad Dukhaan [44] : 38-39)
Belajar sabar dan ikhlas dari pohon mangga....
Sabar itu bukan tidak ada batasannya, sesungguhnya sabar itu ada
tingkatannya masing masing, begitu juga dengan ikhlas perumpamaannya
adalah seperti orang yang melesatkan sebuah anak panah dari busurnya,
tentu sang pemanah tak berharap anak panah tersebut kembali padanya...
Sungguh indah hidup ini jika kita hiasi selalu dengan kesabaran dan
keihklasan, Sungguh besar pahala orang yang senantiasa sabar di dalam
hidupnya, sungguh ringan beban orang yang selalu ikhlas di hatinya,
maka mulai saat ini sertakan selalu nilai nilai kesabaran dan
keihklasan di dalam setiap episode kehidupan kita.
Wallahualam bisawab,
Gunawan Alfarizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar