Orang yang lain memperlihatkan perilaku cemas setiap kali menghadapi situasi tertentu. Orang yang lainnya lagi selalu dirundung nasib buruk dan tidak pernah bisa membebaskan diri dari belitan masalah demi masalah.
Jadi apa yang membuat mereka mempertahankan itu semua? Siapa hipnotis yang telah menanamkan sugesti kepada mereka untuk mempertahankan perilaku semacam itu?
r.sahenza |
Jika anda mengalami situasi yang serupa itu, saya akan mengulangi sekali lagi bahwa tidak ada orang lain yang mendorong anda dengan sugesti seperti itu. Anda mendorong diri sendiri; kebanyakan orang mendorong diri sendiri. Mereka mensugesti diri sendiri. Tentu saja tidak dalam kalimat sugesti seperti yang diberikan oleh hipnotis panggung, tetapi anda mensugesti diri dengan cara yang tidak anda sadari. Anda memerintah diri sendiri untuk mempertahankan perilaku tertentu, cara pandang tertentu, dan sikap mental
tertentu. Dan, lebih parah, citra-diri tertentu.
Dalam keseharian, banyak hal anda lakukan begitu saja dan di luar kesadaran. Anda tahu, itu adalah karekteristik fenomena hipnotik—subjek melakukan tindakan-tindakannya di luar kesadaran. James Braid mengatakan bahwa hipnosis adalah situasi monoedism, atau situasi ketika orang terhanyut pada gagasan tunggal. Dengan mengikuti definisi ini, maka bisa dikatakan bahwa setiap hari secara alami hampir setiap orang memasuki kondisi hipnotik. Anda menghipnotis diri sendiri dengan memikirkan satu masalah terus-menerus, dan anda mengalami trance oleh masalah tersebut. Dalam trance itu, anda mensugesti diri sendiri dengan menanamkan pesan atau membuat kesimpulan tertentu yang dipicu oleh masalah yang membuat anda trance. Dari sana anda mengembangkan perilaku tertentu. Bagaimana otosugesti membentuk self-image
Dengan ilustrasi-ilustrasi yang sudah disampaikan di atas, kita akan mendapati hal yang sama terjadi pada pembentukan self-image seseorang. Katakanlah seseorang pernah direndahkan sedemikian rupa oleh orang lain, dan kemudian ia tumbuh menjadi orang yang minder, nyaris tanpa kepercayaan diri. Siapa yang memintanya untuk mengembangkan perilaku seperti itu? Bahkan orang yang telah merendahkan dirinya tidak memiliki niat terlalu jauh untuk menyuruhnya menjadi orang yang minder. Beberapa hubungan orang tua dan anak menjadikan si anak mengembangkan perilaku tertentu yang tentu saja di luar niat orang tua. Bahwa ia sedemikian tidak berarti di mata orang-orang lain sehingga tidak layak mengeluarkan
suara. Tidak ada orang lain yang memberi instruksi kepada anda untuk menciptakan sikap mental tertentu yang merusak diri sendiri, untuk membuat gambaran mental tentang diri anda harus seperti apa, dan kemudian meyakini gambaran tersebut, dan mewujudkannya dalam keseharian. Siapa yang mensugesti anda
untuk meyakini bahwa anda adalah orang yang paling sial di muka bumi? Siapa yang meminta anda untuk menggambarkan diri sebagai orang yang kikuk dalam setiap situasi yang melibatkan orang banyak? Siapa yang meminta anda memiliki keyakinan bahwa anda adalah pemenang atau pecundang?
Orang mensugesti dirinya sendiri, entah ia paham atau tidak, dan dengan itu ia membentuk gambaran tentang dirinya sendiri dan meyakininya dan memunculkannya ke permukaan. Sebuah ilustrasi menarik tentang self-image dituturkan oleh Maxwell Maltz dalam bukunya Psycho-Cybernetics. Sebelumnya Maltz, seorang dokter bedah plastik, menulis buku New Faces, New Futures yang menyodorkan tesis bahwa ketika anda mengubah wajah seseorang, anda mengubah masa depanya. “Mengubah sosok fisik seseorang,” tulis Maltz, “berarti mengubah hampir keseluruhan orang itu—kepribadiannya maupun perilakunya—dan
bahkan seringkali juga mengubah bakat dan kecakapannya.”
Tesis ini benar dalam beberapa kasus. Dan perubahan itu berlangsung cepat, biasanya dalam 21 hari orang mulai mengembangkan kepribadian barunya dan
menjadi lebih percaya diri. Namun, ia tidak benar untuk sejumlah kasus lain, yakni pada orang-orang yang tetap tidak mampu mengembangkan kepribadian baru meski sudah dilakukan bedah plastik pada wajahnya. Kekeliruan ini dua puluh tahun kemudian melahirkan buku Psycho-Cybernetics. Di sini ia menyampaikan bahwa yang diperlukan adalah “bedah plastik” terhadap “wajah kepribadian” (face of personality) seseorang, sehingga orang itu bisa mengembangkan self-image yang baru. “Berpikir positif hanya akan berhasil ketika ia selaras dengan citra-diri seseorang,” katanya, “namun ia tidak bekerja ketika tidak selaras dengan citra-diri orang itu—sampai citra-diri itu diubah lebih dulu.”
Hipnosis natural: pengalaman sehari-hari dalam mempertahankan satu gagasan Pengalaman tertentu memberi seseorang perasaan menderita dan dari pengalaman semacam itu ia bisa mengidap trauma atau fobia. Dan ketika simptom yang disebabkan oleh pengalaman itu kian tak tertahankan, orang sering mengatakan bahwa ia sudah mencoba segala cara untuk mengatasi masalahnya, tetapi semua jalan sepertinya buntu. Yang tidak disadari oleh orang itu, ia sebetulnya hanya melakukan tindakan yang itu-itu saja untuk mengatasi masalahnya. Dan kata “mencoba” selalu mengimplikasikan kegagalan. Ketika orang mengatakan “mencoba” yang ia lakukan adalah mencari solusi di level pikiran sadar, sementara masalahnya muncul di level bawah sadar. Kebanyakan orang menghipnotis diri dan menjadi trance dengan memikirkan terus-menerus masalah mereka. Hanya sedikit orang yang bisa menghipnotis dirinya dengan mempertahankan gagasan yang sehat dan konstruktif. Karena itu hanya sedikit orang yang berhasil dan lebih banyak orang terus-menerus terbenam dalam masalah. Orang yang gugup bicara di depan orang banyak selalu akan mempertahankan keyakinan bahwa setiap kali bicara di depan orang banyak ia pasti gugup. Satu-satunya jalan yang ia pikir bisa mengatasi masalah adalah menghindari bicara di depan publik. Itu adalah solusi sementara untuk masalahnya, tetapi pada saat yang sama ia mempertahankan masalahnya.
Orang yang fobia terhadap tempat terbuka, akan terus-menerus mempertahankan gagasan dan memperkuat sugestinya kepada diri sendiri bahwa tempat terbuka adalah sebuah tempat yang mencemaskan atau mengancam. Hanya mendekam di dalam kamar yang membuat dirinya bisa nyaman. Itu juga solusi sementara bagi masalahnya, tetapi dalam cara yang sama itu juga cara dia mempertahankan dan memperparah masalahnya.
Salah satu prinsip hipnosis: “Ketika perhatian dipusatkan secara spontan pada satu gagasan, gagasan tersebut akan mewujudkan dirinya sendiri.”
Ini prinsip yang terbukti kebenarannya, baik dalam sesi hipnosis maupun dalam kehidupan sehari-hari yang anda jalani. Dalam keseharian, jika anda memusatkan perhatian anda pada satu gagasan yang mempergelap hidup anda, gagasan tentang kegelapan hidup itu akan mewujudkan dirinya sendiri. Anda akan melihat hidup anda gelap. Orang-orang yang berhasil tidak akan memusatkan perhatian mereka pada gagasan apa pun yang tidak mendukung keberhasilan mereka. Mereka menjadi orang-orang yang berhasil karena setiap hari menghipnotis diri dan menjadi trance oleh gagasan-gagasan yang sehat dan konstruktif, gagasan-gagasan tentang keberhasilan yang bisa ia wujudkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar