TELEPATI (feelings of connectedness)
Riyandi, IBH Certified Instructor
Kata telepati berasal dari kata "TELE" yang berarti "Jauh" dan kata "PATHOS" yang berarti "Perasaan". Karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa telepati merupakan suatu kemampuan untuk merasakan segala sesuatu dari jauh. Secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita sebenarnya telah melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak percaya?
Cobalah Anda ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda dulu melakukan pendekatan pada calon pasangan hidup Anda, yang mungkin saat ini sudah menjadi suami atau istri, atau sekarang masih dalam taraf pacaran atau tunangan.
Nah, bagaimana cara Anda melakukan pendekatan dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu, sampai calon pasangan yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?
Bukankah saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan upaya pendekatan dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran? Anda sering membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu, Anda sering berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap perasaan emosi jiwa, betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk menjadi pasangan hidup Anda.
Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu? Iya..jelas memang begitulah. Saya pun melakukannya kok…hehehe…dan terbukti berhasil kan?
Nah, jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi, maka itu artinya Anda telah melakukan suatu upaya secara TELEPATI….meskipun saat itu Anda tidak menyadarinya, bahwa Anda telah melakukan Telepati. Itu artinya, kemampuan TELEPATI memang sudah dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini…jadi Telepati memang hal yang wajar, lumrah saja.
Tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita melupakan cara-cara “telepatikus” seperti itu. Kita cenderung ingin berpikir yang logis dan bisa dihitung secara matematis saja…melupakan hal bersifat imajinatif dan intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh pola pendidikan yang kita terima, yang selalu mengedepankan berpikir logis dan matematis, yang diaktifkan oleh fungsi otak kiri saja…sedangkan fungsi otak kanan, yang bertanggung jawab pada imajinasi dan intuisi termasuk didalamnya kemampuan telepati, cenderung diabaikan…atau diremehkan dan dianggap tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan di era modern ini.
--------------------------------------------------------------------------------
Cerita ini dari seseorang , sebut saja "Hamba Allah" berikut ceritanya :
Waktu itu kita berdua (anggap saja saya dengan sahabat saya) sedang duduk-duduk menghadap ke jalanan. Jarak dari tempat kami ke jalan kira-kira 50 meter. Jarak yang lumayan jauh. Sedang asyiknya kami ngobrol, tiba-tiba lewat seorang wanita di kejauhan. Sontak jiwa saya terpanggil untuk menggoda.
“Neng, mau kemana. Sendirian aja nih?” teriak saya.
Hasilnya tidak ada sedikitpun respon. Boro-boro senyum, nengokpun tidak. Sombong bener nih cewek, umpat saya di hati.
“Neng, sombong bener, ga nengok janda loh,” kembali saya berteriak. Namun tetap saja wanita itu tidak merespon.
“Ini cewek budek kali yah, padahal sudah teriak-teriak,” gerutu saya. Sahabat saya si "R" hanya tertawa kecil melihat saya yang ngedumel tak karuan.
“Bukan begitu caranya kalau memanggil seseorang di kejauhan. Kalo begitu caranya, bisa saja dia tidak mendengar karena jarak kita dengan dia begitu jauh”
“Terus bagaimana dong caranya?” tanya saya penasaran.
“Lihat dan perhatikan yah,” ucap dia sambil pandangannya tertuju kepada wanita itu. Dan ajaib, tiba-tiba wanita itu menengok ke arah kami. Hal itu membuat saya kaget, karena tidak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut teman saya ini. Namun caranya ternyata justru lebih ampuh. Sayapun penasaran.
“Bagaimana caranya kamu bisa melakukan itu?” tanya saya.
“Rahasia,” jawabnya. Sebuah jawaban yang membuat saya tambah penasaran.
“Kamu harus mengajarinya, jika tidak, saya akan terus bertanya kepada kamu dimanapun dan kapanpun kita bertemu,” ucap saya penuh ancaman.
“Ini ilmu langka, tidak sembarangan orang yang boleh menerimanya,” jawabnya.
“Ah mau ngomong apapun boleh, tapi tetap kamu harus ngajarin ilmu itu”
“Hehehe kamu memang gigih kalau sedang menginginkan sesuatu”
“Tidak juga, hanya yang saya anggap perlu. Ayo ajarin dong”
“Baiklah, dasar tukang maksa. Kamu pandangi wanita atau seseorang yang ingin kamu panggil itu dengan penuh konsentrasi. Kemudian panggil dia dengan hati”
“Ah becanda kamu,” ucap saya keheranan. Ada rasa tidak percaya akan ucapannya.
“Terserah kamu, kalau tidak percaya. Tapi yang pasti, itu yang saya lakukan waktu memanggil wanita tadi. Dan kamupun melihat sendiri, kalau wanita itu menengok ke arah kita,” lanjutnya.
“Serius begitu caranya, tidak ada bacaan-bacaan apa gitu?”
“Iya serius, kalau tidak percaya, coba kamu buktikan. Nah itu ada lagi yang lewat. Sekarang, coba kamu praktekan apa yang tadi saya ajarkan sama kamu”Akhirnya dengan penuh rasa penasaran sayapun mempraktekan apa yang dia katakan tadi. Sekali, tidak menengok. Dua kali, tidak menengok juga. Namun yang ketiga kali, wanita itu menengok ke arah kami.
“Bener ucapan lo, dia nengok,” teriak saya kegirangan.
Sahabat saya "R" hanya mesem-mesem saja melihat kelakuan saya ini.
Itulah tadi kisah saya mendapatkan lmu telepati dari hati ke hati. Ilmu telepati ini sebenarnya sudah kita miliki.
Cara melakukan Telepati sudah saya uraikan secara sederhana lewat cerita diatas. Memang sesungguhnya sederhana saja cara melatih kekuatan Telepati ini, karena Telepati ini merupakan bagian dari kekuatan pikiran kita…yang sering saya sebut sebagai "Mind Power" .
Tidak ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam mencapai sukses dan kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap karunia Ilahi yang sudah ada di dalam diri Anda… termasuk kemampuan TELEPATI ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar